Perombakan kurikulum untuk tahun ajaran 2013/2014 terus dimatangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam pembahasan tersebut, kurikulum baru ini akan menyeimbangkan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan (hard skill) dengan kemampuan bersosialisasi (soft skill).
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan bahwa nantinya dalam kurikulum baru untuk pengajaran ilmu pengetahuan tidak hanya disampaikan secara teori. Namun, akan ada eksperimen-eksperimen kecil sehingga anak-anak dapat lekas memahami.
"Selama ini, kan, hanya duduk di kelas dan menghafal saja. Nanti tidak lagi seperti itu. Akan ada kombinasi dengan praktik-praktik kecil dan ringkas," kata Musliar kepada Kompas.com, Jumat (2/11/2012).
Ia memberi contoh tentang bahasan kenapa air dan minyak tidak dapat bersatu. Dengan eksperimen kecil, anak-anak akan secara langsung mengetahui apa permasalahannya dan bagaimana dua senyawa yang tolak menolak tersebut dapat bersatu dengan bantuan senyawa lain.
"Masalah ini kalau hanya diajarkan secara teori tidak akan mudah diingat. Tapi jika dipadukan dengan percobaan ringan kemudian ada semacam permainan, anak-anak ini pasti lebih senang saat belajar," tutur Musliar.
"Nanti juga ada bahan ajar lewat video atau film sehingga anak-anak mendapat ilustrasi yang sesuai. Ini juga membuktikan bahwa ilmu pengetahuan itu menyenangkan," ujarnya.
Seperti diketahui, pembahasan kurikulum ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pembahasan internal kementerian, pembahasan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia, dan kemudian uji publik. Target dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, uji publik kurikulum baru tersebut dilakukan pada akhir tahun ini agar dapat segera dievaluasi.
0 Response to "Perombakan Kurikulum Indonesia"
Posting Komentar